Media Penjernih Pemikiran Umat

Sabtu, 12 Januari 2019

Merebaknya Perzinaan? Benarkah Ini Merupakan Tanda Kiamat?


Merebaknya Perzinaan? Benarkah Ini Merupakan Tanda Kiamat?
Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama. Yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan  pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal sebagian  mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikannya.

Dihadapan Allah SWT, keduanya memiliki kedudukan yang sama baik itu perempuan atapun laki-laki. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu memang ada perbedaan.

Sekarang sepertinya semuanya dianggap sama saja yang mengakibatkan permasalahan perzinaan yang  bukanlah barang baru. Bumi yang telah tua menjadi saksi banyaknya kasus dosa besar yang diharamkan Allah ini. Jika dahulu perzinahan hanya dilakukan oleh segerombol orang saja, sekarang fenomena ini seolah sudah bukan barang tabu.

Bebasnya pergaulan, majunya teknologi dan lemahnya kesadaran berislam membuat virus menjijikkan ini pun merambah ke masyarakat luas. Jika kita menyempatkan menonton layar kaca, banyak kasus kriminal yang berkaitan dengan perzinaan, perkosaan, kumpul kebo, perselingkuhan, MBA, serta prostitusi yang ditunjang dengan teknologi yang makin tertata rapi.

Fenomena merebaknya perzinaan ini merupakan isyarat bahwa dunia terus bergerak menuju kehancuran.
Dari sahabat Anas bin Malik mengatakan pada Qotadah,”Sungguh saya akan mengabarkan pada kalian sebuah hadits yang tidak kalian dengar dari orang-orang sesudahku.

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ ، وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا ، وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ ، حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ
“Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, merebaknya perzinaan, wanita akan semakin banyak dan pria akan semakin sedikit, sampai-sampai 50 wanita hanya diurus oleh 1 orang laki-laki.” (HR.Bukhari)

Isu global yang tersebar di media sosial membuat masyarakat latah dan mengikuti apa yang sedang trend saat itu. Hal ini membuat orang-orang kehilangan figur dan panutan. Maka, ibarat kapas yang tertiup angin, masyarakat luas akan ikut kemanapun  isu yang dimainkan. Dunia yang menjajakan kenikmatan ditunjang dengan teknologi yang memudahkan membuat hawa nafsu mudah tersalurkan.

Masyarakat tidaklah bodoh dalam hal dunia, uang begitu mudah dihasilkan. Tetapi mereka jauh dari syariat Allah sehingga membuat hawa nafsu menguasai dan merebaklah perzinaan. Karena hawa nafsu manusia tidak akan jauh-jauh dari urusan perut dan kemaluan. Dan dua hal inilah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ اْلجَنَّةَ؟ قَالَ: تَقْوَى اللهِ وَ حُسْنُ اْلخُلُقِ وَ سُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ؟ قَالَ: اْلفَمُ وَ اْلفَرَجُ
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang sesuatu apakah yang terbanyak yang dapat memasukkan manusia ke dalam surga?. Beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik”. Beliau juga ditanya tentang sesuatu apakah yang terbanyak yang dapat memasukkan manusia ke dalam neraka?. Beliau menjawab, “Mulut dan farji (kemaluan)”. [HR at-Turmudziy: 2004, Ibnu Majah: 4246 dan Ahmad: II/ 291, 392, 442).

Perzinaan dulu yang masih tabu diperbincangkan, sekarang justru menjadi bumbu pembicaraan yang digemari orang. Masyarakat seolah sudah menganggapnya hal yang biasa dan sebuah kewajaran. Inilah tanda-tanda kiamat yang dikabarkan Rasulullah dalam haditsnya. Yang lebih dahsyat selain dari menganggap zina sebuah kewajaran adalah menganggapnya suatu hal yang halal. Karena seringnya dibicarakan, dijadikan bahan lelucon dan candaan, tidak mustahil jika anggapan bahwa zina itu halal akan terjadi.

Dari Abu Malik al-Asy’ari Radhiyallahu anhu, bahwasanya dia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ.
“Akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina dan sutera.” (HR.Bukhari)

Dari awal karena dorongan nafsu dan berproses menjadi berubahnya hukum zina karena terlalu sering dianggap remeh. Itulah yang terjadi saat ini, maka tak aneh ada sebagian orang tua yang justru bangga jika anak gadisnya didatangi lelaki asing diajak untuk berzina. Pola pikir seperti ini sudah jamak kita temui, dan biasanya bermula dari berpacaran hingga berujung pada perzinaan. Merebaklah perzinaan berawal dari pacaran, zina yang dulu diperjual belikan sekarang menyebar dengan dalih suka sama suka dan pergaulan bebas.

Endingnya adalah ketika zina telah dianggap hal yang biasa dan wajar, maka melakukan perbuatan menjijikkan ini bisa dilakukan dimanapun dan bahkan di pinggir jalan. Ketika manusia sudah mencapai taraf ini berarti memang dunia akan segera hancur sebagaimana sabda Nabi

Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لاَ تَفْنَى هَذِهِ اْلأُمَّةُ حَتَّى يَقُوْمَ الرَّجُلُ إِلَى الْمَرْأَةِ، فَيَفْتَرِشُهَا فِي الطَّرِيْقِ، فَيَكُوْنَ خِيَارُهُمْ يَوْمَئِذٍ يَقُوْلُ: لَوْ وَارَيْتَهَا وَرَاءَ هَذَا الْحَائِطِ!
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak akan hancur umat ini hingga kaum pria mendatangi kaum wanita, lalu dia menggaulinya di jalan. Orang yang paling baik di antara mereka saat itu berkata, ‘Seandainya engkau menutupinya di belakang tembok ini.’” (HR. Abu Ya’la. Al Haitsami berkata, “perawi-perawinya shahih.” Lihat Majmu’ Zawaid: 7/331)

Ditambah lagi dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ
“Dan ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang.” (HR. Muslim)

Jika kita melihat hadits di atas secara zahir bahwa saat itu umat manusia benar-benar mengalami degradasi moral. Perzinaan bebas dilakukan dimana saja dan  dengan siapa saja. Hubungan suami istri yang  bernilai ibadah dalam Islam berubah menjadi komoditas bisnis dan untuk memuaskan nafsu birahi semata. Sekali lagi, ketika itu terjadi dunia akan kiamat sebagaimana yang disabdakan Rasulullah.

Merebaknya perzinaan di zaman ini tentu merupakan isyarat akan dekatnya hari kiamat. Proses itu akan terus berjalan hingga mencapai ending yang telah dijelaskan di atas. Manusia akan mencapai jurang terendah dalam moralitas dan bersiap-siap menuju kehancuran. Wallahu a’lam bi shawab.

Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar