Merebaknya Perzinaan? Benarkah Ini
Merupakan Tanda Kiamat?
Allah telah menciptakan manusia dalam
jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama. Yaitu untuk
beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya
masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal sebagian mereka
tidak boleh dan tidak bisa menggantikannya.
Dihadapan Allah SWT, keduanya
memiliki kedudukan yang sama baik itu perempuan atapun laki-laki. Dalam
peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda.
Hanya dalam masalah-masalah tertentu memang ada perbedaan.
Sekarang sepertinya semuanya dianggap
sama saja yang mengakibatkan permasalahan perzinaan yang bukanlah barang baru. Bumi yang telah tua
menjadi saksi banyaknya kasus dosa besar yang diharamkan Allah ini. Jika dahulu
perzinahan hanya dilakukan oleh segerombol orang saja, sekarang fenomena ini
seolah sudah bukan barang tabu.
Bebasnya pergaulan, majunya
teknologi dan lemahnya kesadaran berislam membuat virus menjijikkan ini pun
merambah ke masyarakat
luas. Jika kita menyempatkan menonton layar kaca, banyak kasus kriminal yang
berkaitan dengan perzinaan, perkosaan, kumpul kebo, perselingkuhan, MBA, serta
prostitusi yang ditunjang dengan teknologi yang makin tertata rapi.
Fenomena merebaknya perzinaan ini
merupakan isyarat bahwa dunia terus bergerak menuju kehancuran.
Dari sahabat Anas bin Malik mengatakan pada
Qotadah,”Sungguh saya akan mengabarkan pada kalian sebuah hadits yang tidak
kalian dengar dari orang-orang sesudahku.
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ
الْعِلْمُ ، وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا ، وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ
وَيَقِلَّ الرِّجَالُ ، حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ
الْوَاحِدُ
“Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya
ilmu dan tersebarnya kebodohan, merebaknya perzinaan, wanita akan semakin
banyak dan pria akan semakin sedikit, sampai-sampai 50 wanita hanya diurus oleh 1 orang laki-laki.” (HR.Bukhari)
Isu global yang tersebar di media sosial membuat
masyarakat latah dan mengikuti apa yang sedang trend saat itu. Hal ini membuat
orang-orang kehilangan figur dan panutan. Maka, ibarat kapas yang tertiup
angin, masyarakat luas akan ikut kemanapun isu yang dimainkan. Dunia yang
menjajakan kenikmatan ditunjang dengan teknologi yang memudahkan membuat hawa
nafsu mudah tersalurkan.
Masyarakat tidaklah bodoh dalam hal dunia, uang
begitu mudah dihasilkan. Tetapi mereka jauh dari syariat Allah sehingga membuat
hawa nafsu menguasai dan merebaklah perzinaan. Karena hawa nafsu manusia tidak
akan jauh-jauh dari urusan perut dan kemaluan. Dan dua hal inilah yang paling
banyak memasukkan manusia ke dalam neraka.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ
اللهِ صلى الله عليه و سلم عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ اْلجَنَّةَ؟
قَالَ: تَقْوَى اللهِ وَ حُسْنُ اْلخُلُقِ وَ سُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ
النَّاسَ النَّارَ؟ قَالَ: اْلفَمُ وَ اْلفَرَجُ
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang sesuatu apakah yang
terbanyak yang dapat memasukkan manusia ke dalam surga?. Beliau menjawab,
“Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik”. Beliau juga ditanya tentang sesuatu
apakah yang terbanyak yang dapat memasukkan manusia ke
dalam neraka?. Beliau menjawab, “Mulut dan farji (kemaluan)”. [HR at-Turmudziy: 2004, Ibnu Majah: 4246 dan
Ahmad: II/ 291, 392, 442).
Perzinaan dulu yang masih tabu diperbincangkan,
sekarang justru menjadi bumbu pembicaraan yang digemari orang. Masyarakat
seolah sudah menganggapnya hal yang biasa dan sebuah kewajaran. Inilah
tanda-tanda kiamat yang dikabarkan Rasulullah dalam haditsnya. Yang lebih
dahsyat selain dari menganggap zina sebuah kewajaran adalah menganggapnya suatu
hal yang halal. Karena seringnya dibicarakan, dijadikan bahan lelucon dan
candaan, tidak mustahil jika anggapan bahwa zina itu halal akan terjadi.
Dari Abu Malik al-Asy’ari Radhiyallahu anhu,
bahwasanya dia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيَكُونَنَّ مِنْ
أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ.
“Akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan
zina dan sutera.” (HR.Bukhari)
Dari awal karena dorongan nafsu dan berproses
menjadi berubahnya hukum zina karena terlalu sering dianggap remeh. Itulah yang
terjadi saat ini, maka tak aneh ada sebagian orang tua yang justru bangga jika
anak gadisnya didatangi lelaki asing diajak untuk berzina. Pola pikir seperti
ini sudah jamak kita temui, dan biasanya bermula dari berpacaran hingga
berujung pada perzinaan. Merebaklah perzinaan berawal dari pacaran, zina yang
dulu diperjual belikan sekarang menyebar dengan dalih suka sama suka dan pergaulan
bebas.
Endingnya adalah ketika zina telah dianggap hal
yang biasa dan wajar, maka melakukan perbuatan menjijikkan ini bisa dilakukan
dimanapun dan bahkan di pinggir jalan. Ketika manusia sudah mencapai taraf ini
berarti memang dunia akan segera hancur sebagaimana sabda Nabi
Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu
anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لاَ تَفْنَى
هَذِهِ اْلأُمَّةُ حَتَّى يَقُوْمَ الرَّجُلُ إِلَى الْمَرْأَةِ، فَيَفْتَرِشُهَا
فِي الطَّرِيْقِ، فَيَكُوْنَ خِيَارُهُمْ يَوْمَئِذٍ يَقُوْلُ: لَوْ وَارَيْتَهَا
وَرَاءَ هَذَا الْحَائِطِ!
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak akan
hancur umat ini hingga kaum pria mendatangi kaum wanita, lalu dia menggaulinya
di jalan. Orang yang paling baik di antara mereka saat itu berkata, ‘Seandainya
engkau menutupinya di belakang tembok ini.’” (HR. Abu Ya’la. Al Haitsami
berkata, “perawi-perawinya shahih.” Lihat Majmu’ Zawaid: 7/331)
Ditambah lagi dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim
وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ
فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ
“Dan ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya
saja melakukan persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah
kiamat akan datang.” (HR. Muslim)
Jika kita melihat hadits di atas secara zahir
bahwa saat itu umat manusia benar-benar mengalami degradasi moral. Perzinaan
bebas dilakukan dimana saja dan dengan siapa saja. Hubungan suami istri
yang bernilai ibadah dalam Islam berubah menjadi komoditas bisnis dan
untuk memuaskan nafsu birahi semata. Sekali lagi, ketika itu terjadi dunia akan
kiamat sebagaimana yang disabdakan Rasulullah.
Merebaknya perzinaan di zaman ini tentu merupakan
isyarat akan dekatnya hari kiamat. Proses itu akan terus berjalan hingga
mencapai ending yang telah dijelaskan di atas. Manusia akan mencapai jurang
terendah dalam moralitas dan bersiap-siap menuju kehancuran. Wallahu a’lam bi shawab.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar