1. Sejarah
Agama Islam di Dunia
Islam muncul di Semenanjung Arab
pada abad 7 Masehi ketika Nabi Muhammad SAW mendapat ayat-ayat Allah SWT.
Setelah kematian Rasulullah SAW, Islam berkembang ke Samudera Atlantik di Barat
dan Asia Tengah di Timur. Seiring waktu, Muslim dibagi dan ada banyak kerajaan
Islam berkembang lainnya.
Namun, munculnya Islam sebagai
kerajaan-kerajaan Umayyah, Abbasiyah, kerajaan Seljuk/Turki Seljuk, Ottoman
Empire, Mughal Empire, India dan Kesultanan Malaka telah menjadi kerajaan yang
kuat. Tempat yang bagus untuk belajar ilmu pengetahuan telah menyadari sebuah
peradaban Islam yang agung. Banyak ahli dalam ilmu sains dan sebagainya muncul
dari negara-negara Muslim, terutama di zaman emas Islam. Pada abad ke-18 dan
ke-19 Masehi, banyak daerah Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa.
Kondisi bangsa Arab sebelum
kedatangan Islam, disekitar Makkah masih diwarnai dengan penyembahan berhala
sebagai Tuhan, yang dikenal dengan istilah Paganisme. Selain menyembah berhala,
dikalangan bangsa Arab ada pula yang menyembah agama Masehi (Nasrani), agama
ini dipeluk oleh penduduk Yaman, Najran, dan Syam. Disamping itu juga agama
Yahudi yang dipeluk oleh penduduk Yahudi imigran di Yaman dan Madinah, serta
agama Majusi, yaitu agama orang-orang Persia.
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal
12 Rabiul Awwal atau 20 April 571 M. Ketika itu Raja Yaman Abrahah dengan
gajahnya menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka’bah. Sehingga tahun itu
dinamakan Tahun Gajah. Beliau telah menjadi yatim piatu ketika berumur 8 tahun
dan beliau diasuh oleh kakek dan pamannya, Abdul Muthalib dan Abu Thalib. Pada
umur 12 tahun Nabi Muhammad sudah mengenal perdagangan, sebab saat itu beliau
telah diajak berdagang oleh paman beliau, Abu Thalib ke negeri Syam. Dari
pengalamannya berdagang, maka setelah beranjak dewasa, beliau ingin berusaha
berdagang dengan membawa barang dagangan Khadijah, seorang saudagar wanita yang
pada akhirnya menjadi istri beliau.
Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai
ketika beliau bertahannus atau menyepi di Gua Hira, sebagai imbas keprihatinan
beliau melihat keadaan bangsa Arab yang menyembah berhala. Di tempat inilah
beliau menerima wahyu yang pertama, yang berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Dengan
wahyu yang pertama ini, maka beliau telah diangkat menjadi nabi, utusan Allah.
Pada saat itu, Nabi Muhammad belum diperintahkan untuk menyeru kepada umatnya,
namun setelah turun wahyu kedua, yaitu surat Al-Mudatsir ayat 1-7, Nabi
Muhammad SAW diangkat menjadi rasul yang harus berdakwah. Dalam hal ini dakwah
Nabi Muhammad dibagi menjadi dua periode, yaitu :
1) Periode
Makkah, ciri pokok dari periode ini adalah pembinaan dan pendidikan tauhid
(dalam arti luas). Pada periode ini, tiga tahun pertama dakwah Islam dilakukan
secara sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad mulai melaksanakan dakwah Islam di
lingkungan keluarga, mula-mula istri beliau sendiri, yaitu Khadijah, yang menerima
dakwah beliau, kemudan Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, lalu Zaid bekas budak
beliau. Disamping itu, juga banyak orang yang masuk Islam dengan perantaraan
Abu Bakar yang terkenal dengan julukan Assabiqunal Awwalun (orang-orang yang
lebih dulu masuk Islam), mereka adalah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwan,
Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin ‘Auf, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Abu
Ubaidah bin Jarhah, dan Al-Arqam bin Abil Arqam, yang rumahnya dijadikan markas
untuk berdakwah (rumah Arqam). Kemudian setelah turun ayat 94 surah Al-Hijr,
Nabi Muhammad SAW memulai dakwah secara terang-terangan.
2) Periode
Madinah, ciri pokok dari periode ini adalah pendidikan sosial dan politik
(dalam arti luas). Dalam periode ini, pengembangan Islam lebih ditekankan pada
dasar-dasar pendidikan masyarakat Islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan.
Oleh karena itu, nabi kemudian meletakkan dasar-dasar masyarakat Islam di
Madinah, sebagai berikut :
a. Mendirikan
Masjid.
b. Mempersatukan
dan mempersaudarakan antara kaum Anshar dan Muhajirin.
c. Perjanjian
saling membantu antara sesama kaum Muslimin dan bukan Muslimin.
d. Meletakkan
dasar-dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru.
e. Mengadakan
perjanjian dengan seluruh penduduk Madinah, baik yang sudah masuk Islam maupun
yang belum masuk Islam. Perjanjian ini dikenal dengan “Piagam Madinah”, yang
berisi undang-undang yang dikenal dengan konstitusi Madinah.
2. Kepemimpinan
Rasulullah SAW
Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin
dunia terbesar sepanjang sejarah. Karena hanya dalam waktu 23 tahun (kurang
dari seperempat abad), dengan biaya kurang dari satu persen biaya yang
dipergunakan untuk revolusi Perancis dan dengan korban kurang dari seribu
orang. Beliau telah menghasilkan tiga karya besar yang belum pernah dicapai
oleh pemimpin manapun diseluruh dunia sejak Nabi Adam AS sampai sekarang. Tiga
karya besar tersebut adalah :
1) Mengesakan
Tuhan
Nabi Muhammad SAW telah berhasil menjadikan bangsa Arab
yang semula mempercayai Tuhan sebanyak 360 (berpaham polytheisme) menjadi
bangsa yang memiliki keyakinan tauhid mutlak atau monotheisme absolut.
2) Kesatuan
Umat
Nabi Muhammad SAW telah berhasil menjadikan bangsa Arab
yang semua selalu melakukan permusuhan dan peperangan antar suku dan antar
kabilah, menjadi bangsa yang bersatu padu dalam ikatan keimanan dalam naungan
agama Islam.
3) Kesatuan
Pemerintahan
Nabi Muhammad SAW telah berhasil membimbing bangsa Arab
yang selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri yang merdeka dan
berdaulat, karena bangsa Arab adalah bangsa yang selalu dijajah oleh Persia dan
Romawi, menjadi bangsa Arab yang mampu mendirikan negara kesatuan yang
terbentang luas mulai dari benua Afrika sampai Asia.
Kepribadian Nabi Muhammad SAW yang
sangat menunjang dakwah beliau disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
1) Bersikap
lemah lembut.
2) Selalu
memaafkan kesalahan orang lain betapapun besar kesalahan tersebut selama
kesalahan tersebut terhadap pribadi beliau.
3) Memintakan
ampun dosa dan kesalahan orang lain kepada Allah SWT jika kesalahan tersebut
terhadap Allah SWT.
4) Selalu
mengajak bermusyawarah dengan para sahabat beliau dalam urusan dunia dan beliau
selalu konsekuen memegang hasil keputusan musyawarah.
5) Jika
beliau ingin melakukan sesuatu, maka beliau selalu bertawakal kepada Allah SWT.
Kelima
kepribadian Nabi Besar Muhammad saw. tersebut di atas, dituturkan oleh Allah
swt. dalam surat Ali Imran ayat 159:
فَبِمَا
رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ ، وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ
الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ،
فَاعْفُ عَنْهَمْ .وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ
وَشَاوِرْهُمْ فِى الاَمْرِ ، فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ ؛ إِنَّ
اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ .
"Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya". [QS. Ali Imran :
159]
REFERENSI :
👍👍
BalasHapusMaasyaa Allah..lannjutkan
BalasHapus