Assalaamu’alaykum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Alhamdulillah, Muslimah LKI Al-Ikhlas Poliban
kembali hadir di #MuslimahBlog.
Di #MuslimahBlog kali ini kami akan membagikan
sebuah kisah inspiratif dari Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Yuk, baca
sampai selesai yaa..
Keluarga
bahagia bukan berarti tanpa problem atau masalah, tetapi keluarga yang mampu
menangani problem dengan arif dan bijaksana serta tidak tergesa-gesa.
Dalam
perjalanan pulang setelah perang Bani Musthaliq, Rasulullah ﷺ dan pasukannya
beristirahat di sebuah tempat. Saat itu Aisyah ra yang ikut serta dalam
perjalanan tersebut keluar untuk buang hajat. Ketika akan kembali, kalung yang
dia pinjam dari saudaranya ternyata terjatuh. Akhirnya dia kembali ke tempat
semula untuk mencarinya.
Pada
saat itu, rombongan kaum muslimin berangkat meneruskan perjalanan pulang ke
Madinah. Orang-orang mengangkat haudaj
(tandu tertutup yang diletakkan di atas unta, biasa digunakan sebagai tempat
kaum wanita dalam perjalanan pada masa lalu) Aisyah tidak menyangka bahwa dia
tidak ada didalamnya, karena yang mengangkatnya banyak, sehingga ringannya
haudaj itu tidak terasa oleh mereka, disamping Aisyah masih muda dan tubuhnya
kurus.
Maka
ketika Aisyah kembali setelah menemukan kalung tersebut, didapatinya tempat
semula telah kosong tidak ada seorang pun. Akhirnya dia duduk dibawah sebuah
pohon, dengan harapan mereka akan kembali apabila menyadari bahwa dia
tertinggal. Saat menunggu itulah dia tertidur.
Pada
saat itulah datang seorang sahabat bernama Shafwan bin Mu’aththal yang
tertinggal dari rombongan kaum muslimin. Dia sangat terkejut ketika didapatinya
Aisyah; istri Rasulullah ﷺ seorang diri, dia langsung berkata :
“Inna
lillahi wa inna ilaihi raaji’un, istri Rasulullah!?”.
Aisyah
terbangun. Kemudian tanpa keduanya berkata sepatah pun, Shafwan menundukkan
hewan tunggangannya untuk dikendarai Aisyah, lalu dituntunnya hewan yang
ditunggangi Aisyah tersebut hingga tiba di Madinah di siang hari.
Kejadian
tersebut segera menjadi buah bibir penduduk Madinah dengan berbagai macam
komentar. Hal itu dimanfaatkan oleh tokoh Munafiq dengan menyebarkan
berita-berita dusta bahwa Aisyah ra telah melakukan “selingkuh”. Akhirnya
tersebarlah berita dusta tersebut di seantero Madinah, bahkan ada sejumlah kaum
muslimin yang juga termakan oleh fitnah tersebut.
Mengetahui
hal tersebut, Rasulullah ﷺ diam tak berbicara. Beliau segera mengumpulkan
sahabatnya dan minta pendapat mereka. Ali bin Abi Thalib secara kiasan
menyarankan agar Rasulullah ﷺ menceraikan Aisyah ra, sementara Usamah dan
lainnya justri mengusulkan agar Rasulullah ﷺ mempertahankannya dan jangan
terpengaruh fitnah dari musuh.
Adapun
Aisyah, dia menderita sakit selama sebulan sejak kepulangannya sehingga tidak
mengetahui berita-berita yang telah tersebar ditengah masyarakat, hanya saja
dia tidak merasakan kelembutan Rasulullah ﷺ yang dahulu sering dia rasakan
manakala menderita sakit, hingga kemudian Ummu Misthah memberitakan hal yang
sebenarnya. Seketika itu juga Aisyah mendatangi Rasulullah ﷺ dan mohon izin
untuk pulang kerumah kedua orang tuanya. Aisyah tak kuasa menahan tangisnya,
dua malam dia terus menangis dan matanya tidak bisa terpejam.
Namun
akhirnya badai itu pun berlalu, karena kemudian, Rasulullah ﷺ mendapatkan wahyu
dari Allah Ta’ala yang menyatakan bahwa Aisyah ra bebas dari tuduhan tersebut.
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa
berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira bahwa
berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap
seorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakan. Dan siapa
diantara mereka yang mengambil bagian terbesar dalam penyiaran berita bohong
itu baginya azab yang besar.” (QS. An-Nur: 11)
Betapa
gembiranya Rasulullah ﷺ mendapatkan wahyu tersebut, beliau pun segera
mengabarkannya kepada Aisyah.
Kisah
ini dalam sejarah dikenal dengan istilah: Haditsul-Ifki (Berita dusta).
SUMBER : Buku “Kisah
Wanita-wanita Teladan”
Itulah tadi sepenggal kisah dari Aisyah binti Abu
Bakar Ash-Shiddiq bagaimana saat beliau menghadapi fitnah dari orang-orang
munafik. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dibalik kisah ini.
Semoga bermanfaat, sampai bertemu di #MuslimahBlog
yang selanjutnya 😊
Maasyaa ALLAH
BalasHapus🤗🤗💞💞🙏🙏
BalasHapusMasyaAllah���� Ditunggu ukhti postingan selanjutnya :))
BalasHapus