Assalaamu’alaykum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Alhamdulillah, kita sudah memasuki
bulan Muharram yaitu bulan pertama dalam kalender Hijriyah, yang artinya kita
akan memasuki tahun baru Islam 1440 H. Tahukah sahabat Muslimah bahwa banyak
sekali peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram ini? Mengingat pentingnya
bulan Muharram ini serta terdapat beberapa kejadian penting didalamnya, maka
kami Muslimah LKI Al-Ikhlas Poliban ingin berbagi cerita kepada sahabat
#MuslimahBlog semuanya mengenai kejadian-kejadian penting yang pernah terjadi
di bulan Muharram.
Muharram berasal dari kata yang
artinya ‘diharamkan’ atau ‘dipantang’, yaitu dilarang melakukan peperangan atau
pertumpahan darah. Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam tahun Islam
(hijrah). Sebelum hijrah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Makkah
ke Yathrib, hijrah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi kesan
besar kepada Islam dari sudut dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ukhuwah dan syi’ar Islam itu sendiri.
1 Muharram, khalifah Umar Bin Khattab mulai
membuat penetapan kiraan bulan dalam hijrah. Hari sepuluh Muharram atau hari
Asyura merupakan hari yang bersejarah. Menurut beberapa riwayat disebutkan,
banyak peristiwa penting terjadi dihari itu, diantaranya disebutkan sebagai
berikut :
1. Nabi
Adam bertaubat kepada Allah.
2. Nabi
Idris diangkat oleh Allah ke langit.
3. Nabi
Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama
enam bulan.
4. Nabi
Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran yang dilakukan oleh Raja Namrud.
5. Allah
menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
6. Nabi
Yusuf dibebaskan dari penjara.
7. Penglihatan
Nabi Ya’kub yang kabur dipulihkan oleh Allah.
8. Nabi
Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritanya.
9. Nabi
Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada didalamnya selama 40
hari 40 malam.
10. Laut
merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentara Fir’aun.
11. Kesalahan
Nabi Daud diampuni Allah.
12. Nabi
Sulaiman dikaruniakan oleh Allah sebuah kerajaan yang besar.
Dan masih banyak lahi peristiwa lain
yang terjadi pada hari sepuluh Muharram itu, yang menunjukkan sebagai hari yang
bersejarah, yang penuh kenangan dan pelajaran yang berharga.
Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa hari Asyura adalah hari
orang-orang Quraisy berpuasa dimasa jahiliyyah, Rasulullah juga ikut
mengerjakannya. Setelah Nabi berhijrah ke Madinah, beliau terus mengerjakan
puasa itu dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa juga. Setelah diwajibkan
puasa dalam bulan Ramadhan, nabi menetapkan :
مَنْ شَاءَ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ
شَاءَ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ
“Siapa yang menghendaki berpuasa
Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya.”
(HR. Bukhari, No. 1489; Muslim, No. 1987)
Ibnu Abbas seorang sahabat, saudara
sepupu nabi yang dikenal sangat ahli dalam tafsir Al-Qur’an meriwayatkan bahwa
saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi disana
mengerjakan puasa Asyura. Nabi pun bertanya tentang alasan mereka berpuasa,
mereka menjawab :
هُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى
وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى
بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
“Allah telah melepaskan Musa dan
umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa
berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah.” Nabi bersabda :
“Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka.” Maka nabi pun berpuasa pada hari
itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga.”
(HR. Bukhari, No. 1865; Muslim, No. 1910)
Adapun beberapa hal yang Rasulullah
sunnahkan untuk dilakukan pada bulan Muharram, sebagai berikut :
1. Puasa
Asyura di tanggal 10 Muharram.
Keutamaan
puasa pada hari ini diantaranya disebutkan dalam hadits nabi :
سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ:
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab : “Puasa
pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu.”
(HR. Muslim, No. 1977)
2. Puasa
Tasu’a atau puasa sunnah hari kesembilan di bulan Muharram.
Mengenai
puasa ini Ibnu Abbas meriwayatkan :
حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ
إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ
الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(رواه مسلم وأبو داود)
“Pada waktu Rasulullah
dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat menginformasikan
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa hari Asyura diagungkan oleh
orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Nabi bersabda : “Tahun depan insyaaAllah
kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan.” Kata Ibnu Abbas, akan tetapi
sebelum mencapai tahun depan Rasulullah wafat.” (HR.
Muslim, No. 1916, Abu Daud, No. 2089)
3. Memperbanyak
sedekah.
Dalam
menyambut bulan Muharram diperintahkan agar memperbanyak pengeluaran dari
belanja kita sehari-hari untuk bersedekah, membantu anak-anak yatim, membantu
keluarga, kerabat, orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan. Semua itu
hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan disertai
keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah.
Mengenai
hal ini, Rasulullah bersabda :
مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ
عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
“Siapa yang meluaskan pemberian untuk
keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam
seluruh tahunnya.” (HR. Baihaqi, No. 3795)
Itulah tadi pembahasan mengenai peristiwa-peristiwa
yang pernah terjadi di bulan Muharram dan sunnah-sunnah Rasulullah yang bisa
kita lakukan saat di bulan Muharram.
Semoga bermanfaat J
REFERENSI :
Alhamdulillah
BalasHapus