Media Penjernih Pemikiran Umat

Sabtu, 28 September 2019

Kisah Muhammad Al- Fatih 21 Tahun Menaklukan Konstantinopel



Kisah Muhammad Al- Fatih Usia 21 tahun Taklukkan Konstantinopel

Sultan Mehmed II atau juga dikenal Sultan Muhammad Al Fatih (30 Maret 1432 – 3 Mei 1481), beliau adalah Sultan yang memerintah di Dinasti Turki Utsmani.Muhammad Al Fatih dilahirkan di Edirin pada 30 Maret 1423 M yang mana pada waktu itu Edirin adalah pusat kota pemerintahan Dinasti Turki Utsmani.
Beliau adalah putra dari Sultan Murad II beliau hidup di masa setelahnya Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan perang Salib) 1137 -1193 M. Sultan Muhammad Al Fatih sudah diangkat menjadi sultan ketika usianya baru menginjak 12 Tahun. Luar bisasanya keberadaan Muhammad Al-Fatih ini pun telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Pada 20 Jumadil Awal 857 H bertepatan dengan 29 Mei 1453 M, Al Fatih beserta bala tentaranya berhasil menaklukkan Konstantinopel. Dia sukses memasuki wilayah Konstantinopel dengan membawa serta kapal-kapal mereka melalui perbukitan Galata, untuk memasuki titik terlemah Konstantinopel, yaitu Selat Golden Horn. Ketika itu, Sultan Mehmed II beserta ribuan tentaranya menarik kapal-kapal mereka melalui darat.
Meski ada tentaranya mengatakan kemustahilan untuk melakukan startegi tersebut. Namun, Mehmed II tidak gentar. Dia dengan tegas mengatakan kepada seluruh tentaranya untuk bergegas dan melaksanakan strategi tersebut.
Tujuh puluh kapal diseberangkan melalui bukit hanya dalam satu malam, saking hebatnya Sastrawan Yoilmaz Oztuna berkata, “Tidaklah kami pernah melihat atau mendengar hal ajaib seperti ini, Mehmed telah menukar darat menjadi lautan dan melayarkan kapalnya di puncak gunung. Bahkan usahanya ini mengungguli apa yang pernah diilakukan oleh Alexander The Great.”
Namun apa sesungguhnya yang luar biasa di balik sukses Mehmed II?
Sehari sebelum berjalannya strategi itu, ia memerintahkan semua tentaranya untuk berpuasa pada siang hari dan shalat Tahajud pada malam harinya sebelum berperang untuk meminta kemenangan kepada Allah. Alhasil, Mehmed II berhasil membawa kemenangan dengan menaklukkan Konstantinopel dan memimpinnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia melindungi seluruh rakyat di sana, baik Muslim maupun non-Muslim.
Setelah kemenangan itu, Mehmed II kemudian diberi gelar Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk konstantinopel yang mewujudkan janji Rasulullah. Mehmed II memang terkenal sebagai sultan yang saleh. Semasa hidupnya, dia tidak pernah meninggalkan shalat fardu, shalat sunah, shalat Tahajud, dan berpuasa. Sejak ia berusia delapan tahun, ia telah menghafal Alquran dan menguasai tujuh bahasa berbeda, yaitu Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Parsi, dan Ibrani.
Setelah ia memimpin Konstantinopel selama 19 tahun, dia berencana menaklukkan Roma. Hanya, saat ingin melaksanakan cita-citanya, Al Fatih wafat. Dia menghadap Ilahi pada 3 Mei 1481 karena sakit sewaktu dalam perjalanan jihad menuju pusat Imperium Romawi Barat di Roma, Italia. Ada yang mengatakan wafatnya Sultan Muhammad al-Fatih karena diracuni oleh dokter pribadinya Ya’qub Basya, Allahu a’lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar