Media Penjernih Pemikiran Umat

Sabtu, 21 September 2019

Dari Film The Santri Kita Belajar


DARI FILM THE SANTRI KITA BELAJAR

Trailer film “The Santri” baru saja diluncurkan. Namun kontroversi film ini langsung ramai di dunia maya. Tagar #BoikotFilmTheSantri menjadi trending topic di jagat twitter Indonesia. Rencananya, film ini akan diluncurkan pada 22 Oktober, bertepatan dengan Hari Santri Nasional.Ada beberapa hal yang yang menjadi sorotan dalam film yang disutradai oleh Livi Zheng ini.
Dalam sebuah ceramah Buya Yahya menyampaikan, membuat film adalah perkara yang boleh dalam Islam. Bahkan kreasi sangat dihargai di dalam agama ini. Kalau memang kita ingin membuat film Islami. Kalau tidak maka akan menjadi fitnah. Ada beberapa poin pokok yang perlu diperhatikan:
1.      Haruslah dikontrol oleh orang yang mengerti syari'at. Minimal peninjauan dilakukan 2 kali. Sebelum pembuatan & setelah pembuatan  
2.      Proses pembuatan harus syar'i di bawah pemantauan seorang yang paham syari'at
3.      Harus mencerminkan nilai Islami. Pemainnya memang benar shalih & akhlak mulia. Jangan hanya dijadikan label jualan
4.      Pembuatnya harus paham agama. Jangan awam, apalagi diluar islam, apalagi telibat kasus yg diduga pembohongan publik. Jika tidak, pasti akan merusak citra Islam.
Film adalah media efektif untuk mempengaruhi kaum milenial muslim dan ……
Dari film The Santri kita belajar. Kita belajar tentang nilai-nilai pluralisme yang dibungkus dengan kemasan Islam.
Dari film The Santri kita belajar. Kita belajar tentang kebebasan pergaulan muda-mudi yang dibungkus dengan pesantren.
Dari film The Santri kita belajar. Belajar untuk berkiblat, bahwa santri berkualitas itu berkarir di Amerika.
Dari film The Santri kita belajar. Belajar untuk mengubah Islam agar sesuai dengan modernisme barat.
Kita belajar bahwa nilai-nilai pluralisme, moderatisme, sekulerisme, yang dibungkus dengan istilah islami; tawasuth, tasamuh, yang disebarkan melalui film itu dan media-media lainnya, adalah skenario dari orang yang tak tau menau tentang pesantren, tentang fiqih pergaulan, tentang makna lakum dinikum waliyadin, dan tentang aqidah Islam.Sungguh pelajaran teramat berharga.
Allah SWT berfirman:
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلََ ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى ٱللََِّّ هُوَ ٱلْهُدَىٰ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَ ٱ لَّذِى جَآءَكَ
مِنَ ٱلْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ ٱللََِّّ مِن وَلِ ى وَلََ نَصِي ر
Artinya: " Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (TQS. Al- Baqarah: 120)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar