Apakah Fenomena Hijrah Tanpa Pendampingan, Bisa Jadi Jalan Masuk Radikalisme & Terorisme?

Apakah Fenomena Hijrah Tanpa Pendampingan, Bisa Jadi Jalan Masuk Radikalisme  & Terorisme?

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh, apakabar saudara-saudari muslim. Kembali lagi muslimah blog update kembali. Kali ini muslimah blog akan menyampaikan berita yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat terkait Fenomena Hijrah dikalangan masyarakat. Apakah Fenomena tersebut bisa menjadi jalan masuk radikalisme dan terorisme?

Dikutip dari berita detik.com.

Pengamat gerakan radikalisme keagamaan menyebut fenomena hijrah di kalangan masyarakat maupun artis patut mendapat pendampingan. Sebab fenomena tersebut merupakan pintu masuk terorisme dengan cara jihad versi mereka.

Betul, itu jalan masuk ke terorisme. Karena tadi ada iman, hijrah dan jihad. Jadi jika mereka tidak mendapatkan pendampingan yang baik di wilayah (saat) hijrah mereka akan sedikit masuk ke wilayah jihad versi mereka. Contohnya sudah banyak bahkan artis-artis saat ini," kata pengamat gerakan radikalisme Akhmad Muzzaki saat berbincang dengan detikcom, Selasa (28/5/2019).

Menurut Muzzaki, yang dimaksud dengan pendampingan dalam hal ini, yakni para ulama atau kiai akdemis harus turun mendampingi. Salah satunya dengan mengajak berkomunikasi dengan mereka yang sudah hijrah. 

"Menurut saya level pendampingannya harus dari kiai yang akademisi. Karena itu yang bisa berkomunikasi dengan mereka. Ini soal problem komunikasi saja. Kira-kira komunikasi yang membuat mereka nyaman mereka akan terbuka. Kalau nggak maka akan sedikit terjerumus jihad versi mereka," terang Muzzaki.

Selain mendampingi, lanjut Muzzaki, salah satu solusi untuk mencegah radikalisme keagamaan para ulama atau kiai juga harus aktif menyampaikan gagasan melalui media sosial (medsos). Sebab selama ini dunia medsos lebih banyak dikuasai oleh kelompok radikalis.

"Solusinya, para kiai akademisi ke wilayah sosial media harus turun. Produksilah gagasan melalui sosmed. Jangan hanya melalui karya penelitian. Karena tidak akan yang banyak mengonsumsi. Maka kiai akademisi harus turun melalui sosmed sebagai pintu masuk," beber pria yang juga sekretaris PWNU Jatim itu.

"Kiai yang bermain sosmed saya kira penting karena tiga kategori di akhir itu orang miskin, ahistoris dan anak muda konsumsinya tidak hanya pada pengajian pada umumnya tapi ke sosmed," imbuh Muzzaki.

"Konten-konten sosmed kita kan lebih banyak didominasi oleh kelompok mereka. Karena mereka lebih dahulu masuk ke sosmed. Nah oleh karena itu jangan telat yang punya kapasitas untuk paham bersosmed turunlah," tandasnya.

Dikutip dari berita website portal-islam id.

Fenomena Hijrah Artis menjadi Semarak dengan digelarnya Hijrah Fest.

Event terbaru, Hijrah Fest tahun 2019 yang digelar di JCC Senayan selama tiga Hari Tanggal 24-26 Mei 2019.

Bagaimana Komentar Kalian, tentang tudingan fenomena Hijrah?

Berikut Komentar di twitter menanggapi berita yang sedang hangat dibicarakan mengenai fenomena Hijrah tersebut yang kami kutip dari website portal-islam.id :

Selain itu, berita fenomena Hijrah tersebut mendapat tanggapan dari Ustadz Felix Siauw di akun Instagram dengan unggahan postingan dengan caption sebagai berikut :

Artis-artis Manis Dikata Teroris

Manusia normal, pastinya seneng kalau liat ada orang yang baik, walaupun dirinya belum baik. Dan nggak suka sama yang jelek, meski dia masih melakukan.

Makanya, dulu orang kafir Quraisy, nggak bisa nggak suka sama akhlak Nabi Muhammad, meskipun mereka nolak mentah-mentah ajaran yang dibawa beliau.

Itulah juga sebabnya, Raja Najasy nggak mau menyerahkan Muslim yang hijrah ke Habasyah, meski diprovokasi sama Amru bin Ash, sebab mereka orang baik.

Sebab Muslim itu nggak pernah berhenti berproses jadi baik, istilahnya ya hijrah, nggak berhenti untuk jadi lebih baik, lebih dekat sama Allah, lebih perhatian sama agama.

Itulah tugas aktivis dakwah. Mereka memudahkan, mengajak, memberikan kenyamanan, menyemangati, menemani, membersamai, tulus dan ikhlas dalam dakwah.

Bila ada yang baru mencoba untuk jadi baik, hijrah di jalan Allah, lalu ada yang tak sempurna, tentu itu kita maklumi, namanya saja belajar, namanya saja mencoba.

Yang kita hargai niat baiknya, yang kita syukuri, minimal dia sudah merasa bahwa ada yang salah dalam hidupnya, minimal dia sudah mengurangi keburukan.

Atau bila ia masih berbuat buruk, setidaknya dia sudah mencoba untuk menambah perbuatan baik, amal salih dalam kesehariannya, mencoba berkumpul dengan yang salih.

Tega-teganya, ada yang setengah menuduh, bahwa hijrah itu jalan ke radikalisme dan terorisme. Kenapa setengah tuduhan? Karena setengahnya lagi mungkin hasad.

Intinya ya gitu, "Cuma gue yang bener, yang lain salah, kalau lu hijrah nggak didampingi gue, lu radikal, lu teroris". Ya gitu deh, semua tentang ke-aku-an.

Ini yang melatari masalah kita saat ini, self claim. Merasa paling Indonesia, paling pancasila, paling Islam. Selain paham kelompoknya, semua layak dipersekusi.

Untungnya sekarang ummat punya mata, juga bisa merasa. Mereka tahu, siapa yang tulus menyayangi mereka, meereka paham siapa yang berkarya, yang menebar manfaat.

Barakallahu fiikum temen-temen @kajianmusawarah, tetap istiqamah dalam hijrahnya, tetaplah menginspirasi, bahwa dakwah itu bukan hanya tugas ulama.

Foto by @sigpras, di foto ini banyak yang lebih berilmu, lebih berfollowers, lebih tampan mungkin, tapi ga mungkin lebih sipit 😑😑😑.

Itu tadi tanggapan dari Ustadz Felix Siauw melalui postingan caption di Instagramnya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah anda setuju atau tidak tentang berita terkait Fenomena Hijrah yang dituding bisa jadi pintu masuk Radikalisme dan Terorisme?

Karena Hijrah itu hidayah, tidak semua orang dapat menjemputnya.

Hijrah adalah dimana berproses menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan meninggalkan segala perkara buruk dimasa lalu dan memperbaiki diri agar lebih dekat kepada Allah SWT. Bukankah kita umat Islam adalah umat terbaik sebagaima Allah berfirman di QS. Ali Imran: 110

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)

Oleh kerena itu, kita sebagai sesama muslim hendaklah mendukung orang-orang yang ingin berhijrah dan membantu mereka dalam proses berhijrah.

Sumber :

https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-4568936/pengamat-hijrah-tanpa-pendampingan-bisa-jadi-jalan-masuk-radikalisme

https://www.portal-islam.id/2019/05/fenomena-hijrah-artis-malah-dituding.html?m=1

Instagram Ustadz Felix Siauw