Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh ...
Alhamdulillah dalam muslimah blog update kembali tentang "Jangan Lupakan Sejarah" dengan judul "Pembebasan Andalusia oleh Tariq Bin Ziyad"
Selamat membaca ...
Spanyol (Andalusia) adalah negeri kaum Muslimin yang pernah
ditaklukan oleh panglima perang Thariq bin Ziyad. Negeri Andalusia yang pernah
dikuasai kaum Muslimin dan sempat mencapai kegemilangan di bidang ilmu pengetahuan
di bawah pemerintahan Islam kini telah dikuasai Nasrani.
***
Salah satu rahasia mengapa agama Islam begitu
diterima di wilayah-wilayah yang ditaklukkannya karena umat Islam tidak
memperbudak dan bukan bertujuan mengusai, akan tetapi tujuannya adalah
membebaskan wilayah tersebut, membebaskan wilayah tersebut dari kezaliman
penguasanya dan hukum-hukum yang tidak adil. Oleh karena itu, kita jumpai
wilayah-wilayah yang ditaklukkan umat Islam, penduduk pribuminya berbondong-bondong
memeluk agama Islam.
Sebelum umat Islam menguasai Andalus, daratan
Siberia itu dikuasai oleh seorang raja zalim yang dibenci oleh rakyatnya, yaitu
Raja Roderick. Di sisi lain, berita tentang keadilan umat Islam masyhur di
masyarakat seberang Selat Gibraltar ini. Oleh karena itu, orang-orang Andalusia
sengaja meminta tolong dan memberi jalan kepada umat Islam untuk menngulingkan
Roderick dan membebaskan mereka dari kezalimannya.
Segera setelah permintaan tersebut sampai kepada
Thariq, ia langsung melapor kepada Musa bin Nushair untuk meminta izin membawa
pasukan menuju Andalus. Kabar ini langsung disampaikan Musa kepada Khalifah
al-Walid bin Abdul Malik dan beliau menyetujui melanjutkan ekspansi penaklukkan
Andalus yang telah dirintis sebelumnya.
Pada bulan Juli 710 M, berangkatlah empat kapal laut
yang membawa 500 orang pasukan terbaik umat Islam. Pasukan ini bertugas
mempelajari bagaimana medan perang Andalusia, mereka sama sekali tidak
melakukan kontak senjata dengan orang-orang Eropa. Setelah persiapan dirasa
cukup dan kepastian kabar telah didapatkan, Thariq bin Ziyad membawa serta 7000
pasukan lainnya melintasi lautan menuju Andalusia.
Mendengar kedatangan kaum muslimin, Roderick yang
tengah sibuk menghadapi pemberontak-pemberontak kecil di wilayahnya Perang
Sidonialangsung mengalihkan perhatiannya kepada pasukan kaum muslimin. Ia
kembali ke ibu kota Andalusia kala itu, Toledo, untuk mempersiapkan pasukannya
menghadang serangan kaum muslimin. Roderick bersama 100.000 pasukan yang
dibekali dengan peralatan perang lengkap segera berangkat ke Selatan menyambut
kedatangan pasukan Thariq bin Ziyad.
Ketika Thariq bin Ziyad mengetahui bahwa Roderick
membawa pasukan yang begitu besar, ia segera menghubungi Musa bin Nushair untuk
meminta bantuan. Dikirimlah pasukan tambahan yang jumlahnya hanya 5000 orang.
Akhirnya pada 28 Ramadhan 92 H bertepatan dengan 18
Juli 711 M, bertemulah dua pasukan yang tidak berimbang ini di Medina Sidonia.
Perang yang dahsyat pun berkecamuk selama delapan hari. Kaum muslimin dengan
jumlahnya yang kecil tetap bertahan kokoh menghadapi hantaman orang-orang
Visigoth pimpinan Roderick. Keimanan dan janji kemenangan atau syahid di jalan
Allah telah memantapkan kaki-kaki mereka dan menyirnakan rasa takut dari
dada-dada mereka. Di hari kedelapan, Allah pun memenangkan umat Islam atas
bangsa Visigoth dan berakhirlah kekuasaan Roderick di tanah Andalusia.
Setelah perang besar yang dikenal dengan Perang
Sidonia ini, pasukan muslim dengan mudah menaklukkan sisa-sisa wilayah
Andalusia lainnya. Musa bin Nushair bersama Thariq bin Ziyad berhasil membawa
pasukannya hingga ke perbatasan di Selatan Andalusia.
Sumber : kisahmuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar