Media Penjernih Pemikiran Umat

Minggu, 26 Juli 2020

Muslim dan Palestina

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh ...

Alhamdulillah dalam muslimah blog update kembali tentang "Berita Terkini" dengan judul "Muslim dan Palestina"


Selamat membaca ...
Google dan Apple dikabarkan telah menghilangkan peta Palestina dari aplikasi perpetaannya, Maps. Akibatnya, Petisi dan protes warganet untuk mengembalikan Palestina ke Google dan Apple Maps bermunculan.
Pengetikan kata Palestine di Google Maps maupun Apple Maps akan mengarahkan pengguna ke daerah Gaza dan tepi Barat Palestina. Namun di Google hanya muncul Israel dan tidak ada kata Palestina.
Di Twitter tagar #FreePalestine sempat muncul menjadi trending topic saat kabar hilangnya Palestine di Maps mengemuka. Bukan hanya Google, aplikasi Apple juga dikabarkan sama-sama menghilangkan Palestina dari petanya, dan menuai protes serupa.
Selain protes melalui media sosial, protes juga dilancarkan oleh warganet Indonesia lewat petisi lewat laman change.org. Salah satunya yang dibuat oleh Hario Dhewanto.
Hario menuliskan dalam bahasa Inggris, "Penghilangan Palestina adalah penghinaan yang menyedihkan bagi rakyat Palestina dan merusak upaya jutaan orang yang terlibat dalam kampanye untuk mengamankan kemerdekaan Palestina dan kebebasan dari pendudukan dan penindasan Israel."
"Ini adalah masalah penting, karena Google Maps sekarang dianggap definitif oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk jurnalis, mahasiswa, dan lainnya yang melakukan penelitian tentang situasi Israel-Palestina," tulis Hario dalam petisinya.
Hingga pukul 9.00 WIB, Petisi ini sudah ditandatangani oleh lebih dari 895 ribu pengguna internet dan terus bertambah, dengan target mencapai 1 juta pengguna. Sebagaimana diketahui, Palestina diakui oleh PBB dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka, tetapi tidak di AS tempat Apple dan Google berkantor pusat.
Lantas bagaimana pandangan kita sebagai saudara seiman  ? Setelah sekian lama barat menginginkan Daulah Khilafah Islam hancur, dalam konspirasi global perang Dunia pertama akhirnya Khilafah Utsmaniyah kalah melawan sekutu. Saat itulah Negara Adidaya (Khilafah) resmi terpecah belah.
Negara-negara Barat telah mengerahkan daya dan upayanya untuk meruntuhkan Negara Islam, sehingga upaya pelemahan potensi bangkitnya negara adidaya tersebut masif dilakukan.
Inilah alasan mendasar pendirian “Negara” Israel oleh Inggris, lalu dibesarkan oleh AS. Ini semata untuk menjamin kepentingan mereka di Timur tengah ‘kepentingan ekonomi dan ideologinya’. Sedangkan kepentingan terbesar mereka adalah menghalangi tegaknya kembali Khilafah Islam yang telah terbukti keperkasaannya itu.
ÙˆَÙ„َÙ†ْ تَرْضَÙ‰ٰ عَÙ†ْÙƒَ الْÙŠَÙ‡ُودُ ÙˆَÙ„َا النَّصَارَÙ‰ٰ Ø­َتَّÙ‰ٰ تَتَّبِعَ Ù…ِÙ„َّتَÙ‡ُÙ…ْ ۗ Ù‚ُÙ„ْ Ø¥ِÙ†َّ Ù‡ُدَÙ‰ اللَّÙ‡ِ Ù‡ُÙˆَ الْÙ‡ُدَÙ‰ٰ ۗ ÙˆَÙ„َئِÙ†ِ اتَّبَعْتَ Ø£َÙ‡ْÙˆَاءَÙ‡ُÙ…ْ بَعْدَ الَّØ°ِÙŠ جَاءَÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْعِÙ„ْÙ…ِ ۙ Ù…َا Ù„َÙƒَ Ù…ِÙ†َ اللَّÙ‡ِ Ù…ِÙ†ْ ÙˆَÙ„ِÙŠٍّ ÙˆَÙ„َا Ù†َصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (TQS Al Baqarah: 120)
Oleh karena itu, kebutuhan mendasar Palestina saat ini adalah bantun militer untuk mengusir tentara Israel dari bumi Palestina. Jika kita analogikan, ada seorang perampok yang membunuh tuan rumah dan memaksa membagi dua rumahnya. Bantuan apa yang logis agar permasalahannya selesai?
Tentu kita harus membantu tuan rumah untuk mengusir perampok tersebut. Pemberian obat-obatan dan makanan sesungguhnya tidaklah mampu menyelesaikan masalah Palestina. Namun kenyataannya, pemimpin kaum muslim diam tak bergerak. Dari 50 negeri Muslim, tak ada satu pun yang mengirimkan tentaranya. Mereka hanya mampu mengecam tindakan Israel atas Palestina, yang sama sekali tak membuat takut Israel. Mengapa para pemimpin umat Muslim bungkam? Bahkan negeri yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Palestina justru manut pada AS.
Jawabannya adalah, mayoritas pemimpin negeri muslim adalah antek Barat. Atas nama kepentingan nasionalnya mereka rela melihat saudaranya teraniaya. Buktinya, walaupun sudah jelas terang-terangan AS menyuplai senjata pada Israel dan mendukung penuh kependudukan, namun tak ada satu pun negeri muslim yang membantu mengusir tentara Israel. Seharusnya tak ada alasan bagi umat muslim untuk takut kepada AS, apalagi Israel. Meskipun saat ini industri militer dunia Islam dalam keadaan mundur, namun secara kuantitas potensi militer dunia Islam sungguh sangat besar. Oleh karena itu, urgen untuk mencabut sekat-sekat kenegaraan karena itulah yang dicontohkan Rasulullah saw., para Khulafa Rasyidin, dan dilanjutkan para Khalifah selanjutnya, telah menghimpun seluruh wilayah muslim dalam satu kepemimpinan, Khilafah Islamiyah. Insya Allah kepemimpinan umat yang satu dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah akan mampu menjadi perisai umat, serta akan membawa peradaban dunia menuju titik terangnya.
Sumber : Republika.co.id dan Muslimahnews.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar