Media Penjernih Pemikiran Umat

Sabtu, 13 Oktober 2018

BILAL BIN RABAH, MUADZIN PERTAMA DALAM ISLAM




Assalaamu’alaykum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Alhamdulillah, Muslimah LKI Al-Ikhlas Poliban kembali hadir di #MuslimahBlog.
Kali ini, kami akan membagikan sebuah kisah yang insyaaAllah akan menginspirasi kita semua sebagai seorang Muslim. Kisah ini datang dari sahabat Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam yaitu Bilal bin Rabah RA.
Yukkk, baca sampai selesai ya..

            Namanya adalah Bilal bin Rabah, muadzin Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam, memiliki kisah menarik tentang sebuah perjuangan mempertahankan aqidah. Sebuah kisah yang tidak akan pernah membosankan, walaupun terus diulang-ulang sepanjang zaman. Kekuatan alurnya akan membuat setiap orang tetap penasaran untuk mendengarnya. Bilal lahir di daerah As-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernaha Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Makkah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan Ibnus-Sauda’.
           
            Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Makkah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meninggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir. Ketika Makkah diterangi cahaya agama baru dan Rasul shallallahu ‘alayhi wasallam mulai mengumandangkan seruan kalimat tauhid, Bilal adalah termasuk orang-orang pertama yang memeluk Islam. Saat Bilal masuk Islam, di bumi ini hanya ada beberapa orang yang telah mendahuluinya memeluk agama baru itu, seperti Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Ali bin Abi Thalib, ‘Ammar bin Yasir bersama ibunya, Sumayyah, Shuhaib Ar-Rumi, dan Al-Miqdad bin Al-Aswad.

            Bilal merasakan penganiayaan orang-orang musyrik yang lebih berat dari siapapun. Berbagai macam kekerasan, siksaan dan kekejaman mendera tubuhnya. Namun ia, sebagaimana kaum Muslimin yang lemah lainnya, tetap bersabar menghadapi ujian di jalan Allah itu dengan kesabaran yang jarang sanggup ditunjukkan oleh siapapun. Orang Quraisy yang paling banyak menyiksa Bilal adalah Umayyah bin Khalaf bersama para algojonya. Mereka menghantam punggung Bilal yang tidak menggunakan pelindung apapun dengan cambuk, namun Bilal hanya berkata “Ahad, Ahad (Allah Maha Esa)”. Mereka menindih dada Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun hanya berkata “Ahad, Ahad”. Mereka semakin meningkatkan penyiksaannya, namun Bilal tetap mengatakan “Ahad, Ahad”. Mereka memaksa Bilal agar memuji Latta dan ‘Uzza, tapi Bilal justru memuji nama Allah dan Rasul-Nya. Mereka terus memaksanya, “Ikutilah yang kami katakana!”. Bilal menjawab, “Lidahku tidak bias mengatakannya.” Jawaban ini membuat siksaan mereka semakin hebat dan keras.

            Ketika Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam selesai membangun Masjid Nabawi di Madinah dan menetapkan adzan, maka Bilal ditunjuk sebagai orang pertama yang mengumandangkan adzan dalam sejarah Islam. Biasanya, setelah mengumandangkan adzan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam seraya berseru, “Hayya ‘alashshalaati hayya ‘alalfalaahi.. (Mari melaksanakan shalat, mari meraih kemenangan..)”. Lalu, ketika Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam keluar dari rumah dan Bilal melihat beliau, Bilal segera melantunkan iqamat.

            Bilal menjadi muadzin tetap selama Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam hidup. Selama itu pula, Rasulullah sangat menyukai suara yang saat disiksa dengan siksaan yang begitu berat di masa lalu, ia melantunkan kata “Ahad, Ahad..”.

Itulah tadi sepenggal kisah dari Muadzin Pertama Umat Islam, yaitu Bilal bin Rabah, bagaimana saat beliau menghadapi siksaan setelah memeluk agama Islam dan tetap dengan kokohnya mempertahankan keimanan beliau kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam dalam kondisi separah itu. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dibalik kisah ini. Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin.

Semoga bermanfaat, sampai bertemu di #MuslimahBlog selanjutnya yaa J

REFERENSI :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar