Assalaamu’alaykum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Apa kabar sahabat
#MuslimahBlog?
Semoga
selalu sehat dan dalam perlindungan Allah Subhanahu Wata’ala. Aamiin Allahumma
Aamiin.
#MuslimahBlog
kali ini dengan tema “Jangan Lupakan Sejarah Edisi 3” akan membahas salah satu
sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu Umar Bin Khattab RA.
Beliau adalah Abu
Hafsh Umar Al-Faruq bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Adi bin Ka’ab bin
Lu’aiy bin Ghalib al-Qurasy. Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam pada kakek keempat yaitu Ka’ab bin Lu’aiy bin
Ghalib. Beliau digelari “Al-Faruq” karena beliaulah yang menampakkan Islam di
Makkah, dan karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala menampakkan
secara jelas antara kekufuran dan kebatilan. Sahabat Ibnu Abbas mengatakan,
“Orang pertama yang berani menampakkan Islam di Makkah adalah Umar bin
Khattab”.
Beliau dilahirkan tiga belas tahun setelah Tahun Gajah. Beliau bertipe keras dan pemberani, berkulit putih, berbadan tinggi tegap, bertubuh besar dan kuat, apabila berbicara didengar dan apabila memukul menyakitkan. Di masa jahiliah, ia dididik oleh sang ayah, Al-Khattab, dengan didikan yang keras. Ia dibebani untuk menggembala untanya setiap hari. Hari-hari yang melelahkan dan memberatkan sering ia lalui, dan ia pun sering mendapat pukulan bila pekerjaannya tersebut ada yang kurang. Hal itu semakin menambah kekerasan hati Umar.
Beliau dilahirkan tiga belas tahun setelah Tahun Gajah. Beliau bertipe keras dan pemberani, berkulit putih, berbadan tinggi tegap, bertubuh besar dan kuat, apabila berbicara didengar dan apabila memukul menyakitkan. Di masa jahiliah, ia dididik oleh sang ayah, Al-Khattab, dengan didikan yang keras. Ia dibebani untuk menggembala untanya setiap hari. Hari-hari yang melelahkan dan memberatkan sering ia lalui, dan ia pun sering mendapat pukulan bila pekerjaannya tersebut ada yang kurang. Hal itu semakin menambah kekerasan hati Umar.
Sebelum masuk Islam,
Umar termasuk orang yang paling keras permusuhannya terhadap Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam. Ia termasuk orang yang paling banyak menyakiti dan
menyiksa kaum Muslimin, sehingga sebagian kaum Muslimin merasa putus asa akan
keislaman Umar karena kekerasan dan kegarangan perangainya. Sampai dikatakan,
Umar tidak akan masuk Islam sampai ada keledainya Al-Khattab yang masuk Islam.
Yang perlu dicatat,
ada beberapa hal yang menjadikan luluhnya hati Umar hingga akhirnya ia pun
mengikrarkan keislamannya, di antaranya:
Pertama: Qudrah Allah Subhanahu wa Ta’ala
Allah Subhanahu
wa Ta’ala Maha Mampu atas segala sesuatu. Allah Subhanahu wa
Ta’ala Maha Mampu menghidupkan bumi yang tandus menjadi hijau dan
subur, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mampu menghidupkan
hati yang keras laksana batu menjadi lembut dan sangat perasa.
Kedua: Do’a Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam
Suatu hari
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Ya Allah, muliakan
Islam dengan salah satu dari dua orang yang Engkau cintai yaitu Abu Jahal bin
Hisyam atau Umar bin Khattab.” Maka yang lebih Allah cintai dari keduanya
adalah Umar bin Khattab. (Lihat Shahih Sunan Ibnu Hibban 12/305)
Ketiga: Karena mendengar bacaan Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalamullah yang
memiliki pengaruh sangat kuat dalam hati makhluk-Nya. Oleh karenanya,
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sering memperdengarkan
Al-Qur’an pada telinga-telinga kaum musyrikin agar mereka mendapatkan hidayah
dan memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan
Umar adalah salah satu sahabat yang dapat merasakan kekuatan kalamullah.
Sungguh bak mutiara
yang tersebar tak terhitung demikianlah kebaikan dan teladan yang telah
dicontohkan Umar di antaranya:
Keberanian dan
kekuatan, akan bermanfaat bila digunakan untuk membela Islam dan kaum Muslimin
–sebagaimana yang telah dilakukan Umar– dan akan menjadi malapetaka bila
diperuntukan dalam menuhankan hawa nafsu dan mendukung kezaliman.
Doa yang ikhlas – yang
keluar dari mulut yang ikhlas – tidak ada hijab baginya dan akan menembus dan
membuka pintu langit. Maka, jangan kita putus asa dari berdoa kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Islam dapat menjadikan
hati yang kasar dan keras –seperti hati yang dimiliki oleh serigala buas lagi
lapar– lembut dan jinak, yang akan menuntun dan menunjuki jalan keluar dari belantara
yang luas.
Ketakwaan seseorang
akan mendorong dirinya cinta akan akhirat dan selalu khawatir dari
perbuatan-perbuatan dosa yang telah dia perbuat namun juga berharap ampunan dan
rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
MasyaAllah sungguh
mulia apa yang telah dilakukan oleh Umar Bin Khattab untuk Islam, semoga kita
semua bisa meneladani beliau dan menjadikan beliau sebagai salah satu idola
kita. Sekarang sangat dibutuhkan peran para pemuda Islam yang memperjuangkan Islam
dan bangga dengan keislamannya.
Semoga bermanfaat dan
sampai bertemu dipostingan #MuslimahBlog yang selanjutnya yaa J
REFERENSI :
https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2014/11/27/34003/lima-gaya-umar-bin-khattab-dalam-memimpin.html
lanjutkan ukhti ^^
BalasHapus